Apa Dan Bagaimana Neurosains

neurosains

Manusia berprilaku dan berfikir dengan mengandalkan apa yang masuk dan ditangkap oleh otaknya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju memberi pemahaman tentang bagaimana otak manusia yang tersusun dari jutaan sel-sel saraf individual dapat menghasilkan prilaku yang dilakukan ternyata juga berkaitan dengan pengaruh otak dari kondisi lingkungan. Sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut atas jawaban kebenaran kinerja otak.

Untuk mempelajari sistem dalam otak maka muncullah neurosains. Neurosains merupakan bidang ilmu yang dalam kajiannya mengkhususkan kepada pembelajaran saintifik dari sistem saraf otak manusia. Beberapa yang dipelajari meliputi struktur, sejarah evolusi, pengambangan, genetika, biokimia, informatika, komputasi neurosains, patologi dari sistem syaraf dan lain sebagainya. Komunitas neurosainspun mulai didirikan pada tahun 1969, walaupun dalam pembelajaran otak sudah dipelajari sejak lama sekali. Hal yang mungkin tidak asing dalam neurosains bagi kita adalah biologi yang sering ditemukan pada pelajaran-pelajaran di sekolah. Tetapi untuk saat ini neurosains sudah banyak dilakukan bersamaan atau kerjasama dengan penelitian antar bidang ilmu yang lainnya. Seperti psikologi-neuro dan kognitif, ilmu komputer, fisika dan juga kedokteran.

Neurosains pun sudah banyak melibatkan beberapa eksperimen saintifik atau investigasi teoritis atas sistem syaraf pusat. Bahkan dalam metodologi empirik yang digunakan para ilmuan sudah semakin berkembang dari analisis biokimia dan dari dinamika sel-sel syaraf dan unsur-unsur molekularnya hingga kepada penyajian aktivitas motorik dalam otak. Untuk sekarang inipun dikembangkan pemodelan komputasional untuk mendukung neurosains.

Dalam neurosains dapat mencakup semua bidang ilmu yang berkaitan dengan bidang ilmu saintifik, yang berkaitan pula dengan sistem syaraf. Hal ini karena garapan bidang neurosains ruang lingkupnya pada pembahasan mengenai otak dan pelengkapnya. Bidang ilmu psikolofi sebagai bentuk studi saintifik mental, dapat dianggap sebagai sub-bidang neurosains. Walaupun dalam beberapa teoritis pikiran/tubuh ada yang tidak setuju dengan hal ini. Ini karena dalam psikologi ada studi tentang proses-proses mental yang dapat dimodelkan dengan bentuk prinsip atau teori-teori abstrak seperti psikologi prilaku dan kognitif tradisional yang semuanya tidak berhubungan dengan proses-proses syaraf.

Untuk bidang ilmu yang paling secara spesifik mempelajari sistem syaraf ini, akan berkaitan dengan disiplin ilmu neurolog atau psikiater. Hal ini karena adanya pembelajaran secara khusus tentang penyakit pada sistem syaraf. Hal ini merujuk pada disiplin yang menyangkut pada diagnosa dan perawatan penyakit ini. Psikiater fakus pada mental, sedangkan neurologi berkaitan dengan penyakit dari sistem syaraf pusat atau periferal. Sehingga bagi para neurolog atau psikiater banyak mendapatkan pelatihan keduanya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *