Nutrisi yang lengkap dibutuhkan untuk mendukung tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usia anak. Nutrisi yang diberikan harus memenuhi syarat dari segi gizi maupun cara dan waktu pemberian. Selain itu, stimulasi perlu diberikan sesuai dengan usia anak.
perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara umum perkembangan anak usia dini mencakup perkembangan fisik, social, emosi, dan kognitif. Untuk mendukung semua aspek perkembangannya memenuhi kebutuhan nutrisi anak adalah hal yang harus dilakukan oleh para orangtua.
Kebutuhan energy dan nutrisi anak hingga usia 6 bulan dapat tercukupi oleh pemberian air susu Ibu (ASI) saja. Pemerian MPASI dapat diberikan apabila ASI saja sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, mulai usia 6 bulan. Praktikkan pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, dan perkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan (180 hari) sambil terus memberikan ASI hingga 2 tahun.
Pada usia 6 bulan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat secara fisik mulai aktif, mulai terpajan dengan lingkungan sehingga meningkatkan risiko infeksi, oleh sebab itu pada periode ini penting untuk mencukupi kebutuhan zat gizinya.
Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, bertahap secara konsisten dan teksturnya mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembek dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi mencapai usia 1 tahun.
Kebutuhan Gizi Bayi
Nutrisi yang dibutuhkan: AA, DHA, Omega-3, Omega-6, kolin, lemak. Vitamin, mineral
Sumber: susu, yogurt, gandum, sayuran hijau, tomat, ikan, bayam
Menurut Dr. Tatang, asupan gizi yang terbaik adalah ASI karena mengandung AA atau asam arakidonat, protein, laktosa, lemak, kelompok omega-6 yang terbentuk dari asam dekosa heksanoat, kelompok Omega-3 yang terbentuk dari asam linolenat, yang dapat merangsang pertumbuhan otak bayi.
Kebutuhan nutrisi pada bayi yang diperoleh dari ASI dapat meningkatkan pertumbuhan sel otak bayi usia 0-2 tahun sangat pesat. Periode pertumbuhan sel otak ini juga disebut dengan periode emas atau golden periode. Kecerdasan bayi akan lebih optimal jika nutrisi anak sejak bayi tercukupi, terutama melalui ASI
Di usia 0-6 bulan, sebisa mungkin bayi hanya mengkonsumsi ASI, namun bayi 6-9 bulan sudah bisa menikmati makanan pendamping ASI (MPASI) yang mengandung zat lemak atau kalori karena alat cerna bayi sudah semakin kuat di usia dini. Dr. Tatang mengatakan bahwa perlahan MPASI dapat ditambahkan sumber zat lemak seperti santan.
Minyak kelapa, margarin sebagai sumber lemak. Selain membuat MPASI terasa lebih lezat, bahan tadi juga mempertinggi penyerapan Vitamin A dan zat gizi lain yang larut di dalam lemak. Nutrisi ini juga dapat diberikan melalui ibu, maka pastikan ibu menyusui mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup vitamin B12 agar anak terhindar dari anemia.
Untuk rata-rata bayi sehat yang disusui, makan makanan pendamping direkomendasikan untuk diberikan 2-3 kali sehari pada usia 6-8 bulan dan 3-4 kali sehari pada usia 9-11 dan 12-24 bulan. Dengan tambahan camilan bergizi seperti sepotong buah atau roti dengan pasta kacang, ditawarkan 1-2 kali sehari, sesuai keinginan.
Bayi yang siap untuk menerima MPASI harus memenuhi kesiapan fisik dan psikologis. Untuk kesiapan fisik tanda-tanda yang diperhatikan adalah reflex ekstrusi (menjulurkan lidah) telah sangat berkurang atau sudah menghilang, mampu menahan kepala tetap tegak, duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangannya meraih benda di dekatnya.
Sedangkan kesiapan psikologis bayi yang sudah siap makan adalah lebih mandiri dan eksploratif, pada usia 6 bulan umumnya bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya, rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ke arah makanan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang/menjauh, dan tertarik kepada kegiatan makan yang dilakukan orangtua, mencoba mengambil garu atau makanan dari tangan orangtua.