Masa menyusui menjadi momen perjuangan paling penting bagi setiap Mam. Pasalnya ini adalah proses transfer immune factor pada si kecil, sehingga setiap Mam akan berusaha sebisa mungkin menggunakan ASI. Akan tetapi, tidak semua Mam bisa melakukan ini. Bahkan dengan air susu melimpah saja belum tentu mudah. Karena itu, Mam menggunakan susu demi mencukupi kebutuhan si kecil.
Sayangnya, orang lain kerap memberikan komentar menyebalkan sehingga membuat semua Mam stres dan bahkan mengalami depresi. Kalau Mam termasuk ibu yang beruntung, sebaiknya hindari perkataan berikut yang kami ulas dalam artikel carapintarmam di halaman ini.
“Menyusui dengan ASI itu baik untuk bayi loh. Sayang banget”
Kita semua tahu kalau menyusui dengan ASI itu sangat bagus. Nah masalahnya tidak semua Mam bisa melakukannya. Memang para pakar nutrisi menyarankan ini dengan catatan bayi kenyang. Beberapa ibu memberikan susu dengan harapan kebutuhan gizi si kecil tercukupi.
Kalau disimpulkan, yang terbaik itu bayi kenyang dan kebutuhannya tercukupi, jadi tidak perlu menceramahi hal ini pada Mam yang sedang menyusui bayi pakai susu tambahan.
“Dicoba terus, ntar pasti bisa kok! Biasakan isap.”
Inilah alasan kenapa Mam membutuhkan susu tambahan. Susu ini didesain untuk para ibu yang kesulitan memenuhi gizi si kecil dengan ASI, entah karena ASI susah keluar, Mam sedang menderita penyakit tertentu atau si kecil terpaksa ditinggal kerja.
Jadi Mam tidak perlu merasa berdosa. Kita tahu ASI memang yang terbaik, tapi kalau keadaan Mam tidak bisa dipaksakan, mau bagaimana? Justru hal ini akan membuat stres. Hindari perkataan ini ya.
“Tahu nggak sih kalau bayi wajib di kasih ASI sampai 6 bulan? Ini kok sudah di kasih formula?”
Kalimat seperti ini terkesan memojokkan si Mam yang sedang berusaha mencukupi kebutuhan si kecil. Seorang ibu yang sedang kesulitan menyusui dengan ASI tidak perlu diceramahi seperti itu. Seorang ibu lebih membutuhkan support agar bisa merawat bayi dengan baik, bukannya dengan ceramahan seperti perkataan ini.
“Aku nggak ada masalah sih kalau mau kasih ASI.”
Beruntunglah kalau Mam bisa memberikan langsung ASI pada si kecil. Tapi ingat ya, jangan mengeluarkan kalimat seperti ini di depan para mama yang sedang berjuang.
Jadi Mam, meskipun kita diberi keberuntungan bisa memberikan ASI eksklusif, bukan berarti kita bisa menceramahi mama lain yang sedang berjuang dengan susu tambahan. Sebisa mungkin berikanlah semangat dan dukungan optimal karena wanita yang baru saja melahirkan rentan mengalami depresi atau biasa dikenal “baby blues” syndrome.