2021 mengokohkan banyak perubahan dalam kehidupan profesional kita. Zoom menjadi ruang rapat standar kita, dan webinar adalah acara rutin saat ini. Namun perubahan yang paling berdampak adalah bagaimana media sosial menjadi jendela untuk belajar, menemukan peluang karir baru, dan mengembangkan merek kita. Itu menunjukkan pentingnya social media campaign seperti yang telah dilakukan IDEOWORKS sejak lama. Hal ini menyebabkan banyak profesional pemasaran untuk kembali fokus pada strategi pemasaran media sosial mereka.
Media sosial memungkinkan para pebisnis untuk bisa terhubung dan terlibat langsung pelanggan potensial di mana pun mereka berada: LinkedIn, Twitter, Youtube, Facebook, Instagram, dan bahkan beberapa platform yang lebih baru seperti TikTok. Dengan strategi media sosial yang kuat dan kemampuan untuk membuat konten yang menarik, pebisnis dapat melibatkan audiens mereka. Media sosial akan terus menjadi strategi penting di tahun 2022 ini, dan perusahaan selalu dapat menemukan cara untuk memajukan strategi mereka.
Mengapa Media Sosial Penting untuk Bisnis Anda?
Meskipun perusahaan B2B berusaha menjual produk ke bisnis lain, pemasaran B2B masih dibangun di atas hubungan antar manusia. Media sosial telah lama digunakan untuk membantu menumbuhkan hubungan ini, tetapi pentingnya hal ini dipercepat mulai tahun lalu. Tanpa acara tatap muka, pebisnis B2B membutuhkan platform untuk terhubung dengan pelanggan dan mitra mereka. Dan mereka menemukan bahwa mereka dapat melakukan ini dengan efektif melalui platform media sosial. Dengan menggunakan social media campaign, perusahaan B2B dapat:
1. Membangun Kesadaran Merek
Di berbagai platform, perusahaan dapat menceritakan kisah mereka, mengapa mereka menyediakan layanan yang mereka tawarkan, dan terus mempersembahkan kepada audiens dengan kisah pelanggan dan karyawan. Jika perusahaan B2B dapat memanfaatkan suara karyawan mereka, mereka dapat memperluas jangkauan merek mereka lebih jauh. Setiap karyawan memiliki jaringan pribadi, dan setiap jaringan berpotensi memiliki ratusan kontak. Pada akhirnya, masing-masing kontak tersebut terhubung dengan ratusan orang lainnya.
2. Menghasilkan Prospek
Mereka dapat membuat percakapan dan keterlibatan yang bermakna dalam industri target mereka dengan memposting video, berita, data, dan tren menarik. Anda tidak hanya membangun kredibilitas dengan pelanggan potensial, tetapi strategi ini dapat menghasilkan prospek yang bagus.
3. Menjaga Pelanggan Potensial
Penjualan di media sosial memungkinkan para profesional penjualan membangun hubungan dengan prospek. Dengan memanfaatkan sebagian pemikiran mereka, riset media sosial dan konten lainnya, mereka dapat membantu calon pelanggan memecahkan masalah. Pada akhirnya, ini memungkinkan tim penjualan Anda membangun kepercayaan dan kredibilitas.
4. Mendengarkan Keluhan Pelanggan dan Tetap Terhubung
Dengarkan pelanggan dan apa yang dikatakan orang tentang perusahaan Anda. Ini memberi Anda kesempatan untuk mendapatkan umpan balik jujur tentang bagaimana orang lain melihat merek Anda. Ini membuka pintu untuk meningkatkan area bisnis Anda yang lebih lemah sambil memperkuat aspek yang sudah beresonansi dengan banyak orang.
5. Menghubungkan Postingan Media Sosial Menjadi Peluang
Dengan solusi yang tepat dari perusahaan, para pelanggan dapat mengarahkan postingan perusahaan untuk pelanggan ke jaringan mereka untuk memahami pelanggan lebih lengkap.
6. Mengukur Upaya Pemasaran
Platform media sosial dan alat manajemennya melalui social media campaign memungkinkan Anda melacak metrik kinerja utama. Anda bahkan dapat menetapkan value tersendiri untuk keterlibatan di media sosial secara organik. Nilai yang diperoleh menawarkan gambaran tentang berapa biaya keterlibatan dan jangkauan media sosial yang organik jika Anda membayar sejumlah anggaran untuk iklan.
7. Membangun Keaslian Merek
Terlibat di media sosial memberi merek kesempatan untuk membangun kepercayaan dengan calon pelanggan, mitra, dan karyawan. Ini akan jadi strategi yang benar jika orang lain mempromosikan merek atau produk/layanan Anda kepada orang lain. Orang-orang lebih mungkin mempercayai saran atau rekomendasi dari keluarga dan teman daripada apa yang disampaikan oleh merek resmi itu sendiri.